Terbitan Kalyanamitra |
“Bagaikan
obor di malam gelap, buku ini kami harapkan bisa menerangi langkah-langkah
perjuangan kita menuju kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik dan
adil gender.”[1]
Begitulah
tujuan Yayasan Kalyanamitra menerbitkan buku ini.
Apa yang ditulis oleh Engels –
dalam buku ini -- merupakan kajian yang didasarkan atas penemuan-penemuan seorang
antropolog Amerika, Lewis H Morgan, yang dipublikasikan pada tahun 1877 dalam
sebuah buku berjudul Ancient Society
[Masyarakat Purba].
Engels sendiri sebenarnya hanya
meneruskan catatan-catatan yang sebelumnya telah dibuat oleh kawan
seperjuangannya Karl Marx atas buku Morgan tersebut, hal ini diketahui dari
pernyataan Engels sebagai berikut :
“Apa yang saya lakukan di sini hanya melengkapi karya yang ditulis oleh Marx dan belum dapat diselesaikan oleh mendiang kawan saya tersebut.”[2]
Maxim Kovalevsky – etnolog Rusia
– yang membawakan salinan buku Morgan dari Amerika Serikat ke Inggris agar Marx
membacanya.
Dalam buku Friedrich Engels
terbitan Kalyanamitra ini, menurutku pengantar yang diberikan oleh Evelyn Reed [1905-1979]
– Sosialis-Feminis Amerika -- sangat
baik dan kritis. Ia mampu menjelaskan garis besar dari karya Engels, mulai dari
mejelaskan periode jaman yang digambarkan oleh Morgan – jaman kebuasan, jaman barbarism
dan jaman peradaban, sejarah kepemilikan pribadi, negara dan sejarah keluarga. Pada
akhir pengantarnya Evelyn Reed mengatakan :
“Jasa luarbiasa dari gagasan Engels adalah bahwa dia menunjukan sebab-sebab historis yang nyata di balik bencana besar kejatuhan kaum perempuan dan dengan demikian ia memberikan kecerahan bagi masa depan emansipasi perempuan. Penindasan terhadap kaum perempuan terjadi bersama, dengan kekuatan yang sama, mengantar kepemilikan pribadi dan masyarakat berklas ke dalam dunia. Sebelumnya, tak pernah ada penindasan terhadap kaum perempuan.”
Memasuki bab pertama yang
diberi judul Tahap-tahap Kebudayaan Pra Sejarah, Engels memaparkan 2 dari 3 periode
jaman yang digambarkan oleh Morgan yaitu Jaman Kebuasan dan Jaman Barbarisme. Dimasing-masing
jaman dibagi lagi menjadi 3 tahan yaitu tahapan perkembangan rendah, menengah
dan tinggi.
Jaman Kebuasan adalah periode
dimana penguasaan terhadap hasil-hasil alam
yang siap dimakan, seperti buah-buahan, kacang-kacangan dan umbi-umbian.
Pada awal periode ini manusia menjadi penghuni pohon. Seiring perkembangan, kemudian
manusia memanfaatkan ikan dan binatang air lainnya sebagai pangan, serta
penggunaan api mulai dikembangkan. Pada tahan perkembangan tertinggi jaman ini,
terdapat penemuan busur dan anak panah yang kemudian menjadikan perburuan
sebagai salahsatu pekerjaan tetap. Hasil buruan menjadi makanan harian.
Sementara karakterisitik di
Jaman Barbarisme – setelah Jaman Kebuasan, adalah penjinakan dan pemeliharaan
binatang serta pembudidayaan tumbuh-tumbuhan, termasuk di dalamya peningkatan
produktivitas alam melalui aktivitas yang sudah mulai dipelajari.
Sampai disinilah aku membaca
buku karya Engels ini, aku ingin melanjutkan membaca bab selanjutnya yang
diberi judul Keluarga. Sampai jumpa….
AM
Semarang, 21 September 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar