Minggu, 02 November 2025

Nonton Efek Rumah Kaca di Bekasi


Konser musik Specteve 2025 di Revo Mall Bekasi, Sabtu, 1 November 2025, menjadi penawar hasratku menonton penampilan langsung grup musik kesukaanku, Efek Rumah Kaca (ERK). 

Dalam durasi sekitar satu jam dari Panggung Specters, ERK mendendangkan sembilan lagu memicuku bernyanyi lantang bersama, meski tak diikuti lompatan lantaran aku masih dalam masa pemulihan pasca operasi. Dibuka dengan Seperti Rahim Ibu, lagu yang liriknya ditulis oleh jurnalis perempuan, Najwa Shihab.

Begitu lagu usai, tanpa basa-basi  Cholil (vokal, gitar), Poppy (bass), Akbar (drum), dan personil tambahan lainnya melanjutkan dengan Mosi Tidak Percaya. Kemudian Di Udara, lagu yang didedikasikan untuk mendiang Munir, membuat penonton yang mayoritas generasi Z mengepalkan tangan ke atas dan bernyanyi bersama. Lalu dilanjutkan Sebelah Mata, Balerina, Kau dan Aku Menuju Ruang Hampa, Cinta Melulu, Putih, dan ditutup manis dengan lagu Desember. Tak ada lagu dari album Rimpang dinyanyikan pada konser ini.

Konser ini mengingatkanku pada kenangan lima belas tahun lalu, kala ERK masih memiliki dua album, saat itu aku bersama kawanku, Ruly, menonton konser mereka di Semarang tahun 2010. Konser saat ini aku ditemani istriku, Afidah. Menikmati waktu kebersamaan kami tanpa anak-anak.

Bonus dari pertunjukan ini, aku bisa melihat langsung grup Sore yang tampil persis sebelum ERK. Awan (bass) dan Bembi (drum), dua personil tersisa dari Sore membawakan lagu-lagu hit mereka seperti Karolina, Sssst, dan Setengah Lima.

Sebelumnya lagi aku menyaksikan grup rock Black Horses, yang baru kukenal dan tampil di Panggung Parade.  Mendengar Black Horses seperti mendengar alunan musik Led Zeppelin. Mereka memainkan musiknya dengan rapi dan energik. Sweet Little Sugar salah satu lagu ciptaan mereka yang didendangkan di panggung.

Konser Specteve 2025 menyediakan dua panggung untuk 17 Penampil (line up). Panggung Specters yang ukurannya lebih besar dan Panggung Parade yang lebih kecil. Untuk mengikuti konser ini aku membayar tiket 225 ribu untuk dua orang.

Setelah istirahat sebentar, jam setengah 7 malam kami menyaksikan grup Ada. Kami menonton dan mendengar beberapa lagu seperti Pemain Cinta, Langit Tujuh Bidadari, dan Yang Terbaik Bagimu.

Aku dan Afidah memutuskan untuk pulang agar tidak terlalu malam  menjemput si bungsu, Kayo, yang bermain di rumah sepupunya. Sementara si sulung, Madiba, menunggu di rumah sendirian. Dengan begitu aku melewatkan grup musik bagus lainnya seperti FSTVLST, Perunggu, dan The SIGIT (Bekasi, 2 November 2025).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar