Aku dan keluarga mengikuti Kemah
Cerita yang diselenggarakan komunitas Ayo Dongeng Indonesia (AyoDI) di El Mande
Camping Ground Bogor, 5-6 Juli 2025. Diikuti sebanyak 54 orang dari 15
keluarga. Kegiatan berkemah yang diisi dengan kegiatan bermain dan dongeng.
Jumlah peserta lebih sedikit dibandingkan dengan Kemah Cerita sebelumnya di tahun 2023 yang pernah kuikuti yaitu sebanyak 112 orang dan diselenggarakan di Perkemahan Suaka Elang, Gunung Halimun Salak, Bogor. Meski demikian, keduanya sama menyenangkan.
Setelah pembukaan, acara dimulai
dengan permainan kelompok di empat pos dengan cara berkeliling. Para orang tua
membentuk satu barisan ke belakang, dan tangan diletakkan ke bahu temannya di
depan. Mata dipejamkan, lalu berjalan mengikuti instruksi anak-anak mencari
kardus berisi balon. Sederhana namun meciptakan tawa. "Tahu gak maksud
permainannya?" tanya Kak Onie, salah satu panitia yang juga pendongeng.
Tak ada yang jawab. "Supaya orang tua juga mendengarkan apa kata
anak" terangnya.
Berikutnya diisi dengan
dongeng-dongeng dari Kak Onie, Kak Budi, Kak Hendra, Kak Bonchie, Uncle James,
dan Duo Syakirinu. Semua dongeng disampaikan dengan gaya lucu, penuh gerakan,
dan berinteraksi.
Kak Budi mendongengkan buku
"Pangeran Katak Yang Bau Ketek". Dengan memakai mahkota emas Dia
menunjukkan buku dan bergaya kocak membuat anak terpingkal-pingkal. Sementara
Kak Bonchie menyanyi dan mendongengkan salah satu cerita dalam buku "Kisah
dari Pegunungan Bintang", cerita tentang kebiasaan masyarakat Papua
menggali boneng (ubi jalar). Anak-anak terlibat dalam dongeng, seakan-akan
merekalah penggali bonengnya.
Sayangnya, dongeng yang seharusnya
disampaikan di area terbuka terpaksa dipindahkan ke dalam ruangan lantaran
hujan deras sejak sore sampai malam hari.
Beruntung hari kedua cuaca cerah.
Kegiatan dilakukan di ruang terbuka. Dimulai dengan senam. Kemudian beberapa
keluarga menjadi relawan untuk mengisi acara, baik berupa mendongeng,
bercerita, atau menyanyi. Apapun penampilannya, semua diperhatikan bersama dan
diapresiasi. Termasuk penampilan keluargaku yang menjadi salah satu
relawan. Si bungsu, Kayo, mendongeng
atau menarasikan cerita tentang "Kelinci dan Monyet", Aku
mempergarakan sebagai monyet, sementara Afidah menjadi kelinci. Si sulung,
Diba, menunjukkan dan bercerita hasil gambar sketsa idola-idola korea popnya.
Setelah itu, Kak Aio, seorang
pustakawan sekaligus pendiri AyoDI mendongeng tenyang Putri Mandalika dengan
lucu. Sebelum acara selesai, Kak Tiwi, Ketua AyoDI mengabarkan bahwa bulan
November 2025 akan ada Festival Dongeng Internasional di Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar