Senin, 07 Juli 2025

Kemah Cerita


Aku dan keluarga mengikuti Kemah Cerita yang diselenggarakan komunitas Ayo Dongeng Indonesia (AyoDI) di El Mande Camping Ground Bogor, 5-6 Juli 2025. Diikuti sebanyak 54 orang dari 15 keluarga. Kegiatan berkemah yang diisi dengan kegiatan bermain dan dongeng.

Jumlah peserta lebih sedikit dibandingkan dengan Kemah Cerita sebelumnya di tahun 2023 yang pernah kuikuti yaitu sebanyak 112 orang dan diselenggarakan di Perkemahan Suaka Elang, Gunung Halimun Salak, Bogor. Meski demikian, keduanya sama menyenangkan.

Setelah pembukaan, acara dimulai dengan permainan kelompok di empat pos dengan cara berkeliling. Para orang tua membentuk satu barisan ke belakang, dan tangan diletakkan ke bahu temannya di depan. Mata dipejamkan, lalu berjalan mengikuti instruksi anak-anak mencari kardus berisi balon. Sederhana namun meciptakan tawa. "Tahu gak maksud permainannya?" tanya Kak Onie, salah satu panitia yang juga pendongeng. Tak ada yang jawab. "Supaya orang tua juga mendengarkan apa kata anak" terangnya.

Berikutnya diisi dengan dongeng-dongeng dari Kak Onie, Kak Budi, Kak Hendra, Kak Bonchie, Uncle James, dan Duo Syakirinu. Semua dongeng disampaikan dengan gaya lucu, penuh gerakan, dan berinteraksi.

Kak Budi mendongengkan buku "Pangeran Katak Yang Bau Ketek". Dengan memakai mahkota emas Dia menunjukkan buku dan bergaya kocak membuat anak terpingkal-pingkal. Sementara Kak Bonchie menyanyi dan mendongengkan salah satu cerita dalam buku "Kisah dari Pegunungan Bintang", cerita tentang kebiasaan masyarakat Papua menggali boneng (ubi jalar). Anak-anak terlibat dalam dongeng, seakan-akan merekalah penggali bonengnya.

Sayangnya, dongeng yang seharusnya disampaikan di area terbuka terpaksa dipindahkan ke dalam ruangan lantaran hujan deras sejak sore sampai malam hari.

Beruntung hari kedua cuaca cerah. Kegiatan dilakukan di ruang terbuka. Dimulai dengan senam. Kemudian beberapa keluarga menjadi relawan untuk mengisi acara, baik berupa mendongeng, bercerita, atau menyanyi. Apapun penampilannya, semua diperhatikan bersama dan diapresiasi. Termasuk penampilan keluargaku yang menjadi salah satu relawan.  Si bungsu, Kayo, mendongeng atau menarasikan cerita tentang "Kelinci dan Monyet", Aku mempergarakan sebagai monyet, sementara Afidah menjadi kelinci. Si sulung, Diba, menunjukkan dan bercerita hasil gambar sketsa idola-idola korea popnya.

Setelah itu, Kak Aio, seorang pustakawan sekaligus pendiri AyoDI mendongeng tenyang Putri Mandalika dengan lucu. Sebelum acara selesai, Kak Tiwi, Ketua AyoDI mengabarkan bahwa bulan November 2025 akan ada Festival Dongeng Internasional di Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar