Rabu, 26 Juli 2017

Togian


Usai menyelesaikan semua tugas, mendistribusikan soal dan memantau pelaksanaan tes tertulis Calon Anggota Panwas Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah, menghabiskan waktu dengan mengunjungi Kepulauan Togian yang berada di sebelah utara Ampana, ibukota kabupaten.

Kepulauan Togian terdiri dari beberapa pulau besar dan kecil. Secara administratif, kepulauan ini terdiri dari 6 kecamatan. Kepulauan ini bagian dari Kabupaten Tojo Una-Una.

Dari Pelabuhan Ampana, kami yang terdiri dari 8 orang, menumpangi kapal cepat bersama puluhan penumpang lainnya, diantaranya ada juga wisatawan asing. Setelah menempuh waktu sekitar 1,5 jam dan melewati beberapa desa di beberapa pulau, kami tiba di Pelabuhan Wakai, Kecamatan Una-Una, kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak di Kepulauan Togian. Selama perjalanan, hamparan laut dan gugusan pulau nampak elok dipandang.

Di Wakai, kami menentukan beberapa tempat yang akan kami kunjungi sekaligus menentukan biaya transportasi perahu yang akan mengantar. Perahu kecil bermesin diesel berawak 2 orang mengantarkan kami ke Pulau ubur-ubur, Pulai Tapi dan Kadidiri Paradise Resort.

Hampir 1 jam kami tempuh untuk menuju Pulau Ubur-ubur. Di tempat ini, terdapat perairan berwarna hijau yang dikelilingi oleh pulau-pulau, nampak seperti danau. Di dalamnya ada banyak ubur-ubur. Tak tahan menahan hasrat untuk menyelam sepanjang perjalanan tadi, terjunlah aku ke dalam air.

Tak lama di Pulau Ubur-Ubur, lalu kami beranjak ke Pulau Tapi, pulau tanpa penghuni dengan pasir putih yang nampak asri. Hampir setengah jam kami tempuh dari Pulau Ubur-ubur. Ada beberapa wisatawan asing yang berkemah di situ. Di dasar pantai, ada banyak terumbu karang kecil yang menjadi tempat bermain ikan-ikan biru kecil dan jenis ikan lainnya. Sayangnya hari sudah sore, laut tak lagi nampak biru.

Sebelum kembali ke Ampana di keesokan harinya, kami bermalam di Kadidiri Paradise Resort yang berada di Pulau Kadidiri yang tak jauh dari Pulau Tapi. Tempat ini pun menebar pesona keindahannya. Perahu yang kami tumpangi bersandar di dermaga yang menjorok sekitar 100 meter dari tepi pantai. Ketika berjalan menuju ke tepi, tempat di mana kamar-kamar penginapan berada, kami bisa menyaksikan terumbu-terumbu karang di dasar pantai.

Di pulau ini, listrik padam di tengah malam dan akan menyala kembali sekitar jam 8 pagi. Istirahatlah kami dalam kegelapan ditemani suara-suara jangkrik yang saling bersahutan. Selamat malam keindahan, sampai jumpa di esok hari.


- Kadidiri Paradise Resort, 16 Juli 2017, 20.35 WITA -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar