Kamis, 04 September 2025

Siapa Dia, Sejarah Film di Indonesia


Aktor Nicholas Saputra diidolakan banyak perempuan, termasuk istriku, Afidah. Ini bukan catatan lelaki kalem nan tampan itu, tapi film terbarunya "Siapa Dia" garapan sutradara Garin Nugroho, yang semalam kutonton di bioskop di Summarecon Mall Bekasi. Film musikal yang menarasikan sejarah perkembangan seni pertunjukan atau perfilman di Indonesia. Sejak era kolonial belanda sampai pasca reformasi.

Layar (Nicholas Saputra) seorang sutradara, mengalami kebuntuan ide pasca kesuksesan film sebelumnya. Lalu dia berkunjung ke rumah tantenya, Kenes (Sita Nursanti) dan menemukan koper peninggalan keluarga yang berisi dokumen perjalanan hidup buyut, kakek, dan ayahnya. Dari situlah muncul inspirasi membuat film. 

Film terdiri dari 5 babak, terdiri dari: (1) Prolog yang mengawali cerita tentang isi koper; (2) kisah buyut; (3) kisah kakek; (4) kisah ayah; dan (5) Epilog. Dari film ini aku jadi tahu, ada kelompok teater keliling bernama Komedi Stamboel di era penjajahan kolonial belanda. Tidak sekadar menghibur, kelompok ini memiliki peran politik karena menjadi alat pengalih perhatian pemerintah belanda dari pergerakan buruh kereta dan sarekat islam yang saat itu sedang berkembang. Di dalam film digambarkan Nurlela (Monita Tahalia) aktris dari Komedi Stamboel, kekasih tak sampainya kakek buyut Layar, dihukum mati dengan cara ditembak. 

Di era kolonial belanda juga muncul film Loetoeng Kasaroeng, yang konon merupakan film pertama di Indonesia. Di masa penjajahan jepang, ada upaya pengajaran pembuatan film tapi untuk kepentingan propaganda rezim fasis jepang. Ah, rasanya lebih nikmat menonton langsung daripada menceritakan film bagus ini. (31 Agustus 2025)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar